weRiau.com - Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy memastikan bahwa penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) tingkat Sekolah Dasar (SD), melibatkan para guru setempat.
Salah satunya dalam proses pembuatan soal.
"Guru harus membikin soal, dan soalnya kemudian juga dibimbing agar lebih berkualitas. Jadi konteksnya untuk guru terkait USBN seperti itu," ujar Muhadjir.
"Kami ingin meng-upgrade para tenaga pengajar dalam membuat soal," lanjut dia.
Muhadjir mengatakan bahwa selama ini guru-guru tidak bisa membuat soal. Ketika nanti mendapat pelatihan dan bimbingan, dia berharap guru-guru akan lebih berkompeten.
"Jadi nanti tidak boleh lagi guru mengambil soal dari LKS atau bimbel," tegasnya.
Kemendikbud melihat proses pembuatan soal USBN tingkat SD ini akan lebih melibatkan guru setempat atau Kelompok Kerja Guru (KKG).
"Itu karena 75-80 persen soal ujian disiapkan oleh guru mata pelajaran pada satuan pendidikan," tambah Muhadjir.
Kendati butuh penyesuaian di lapangan, Kemendikbud ingin percaya dengan kemampuan guru. Hal ini menurutnya baik untuk didukung karena akan berdampak positif bagi pendidikan secara nasional.
"Tahun depan nanti akan kami evaluasi, apakah sudah siap atau bisa saja sebagian ditambah lagi atau semua mapel diUSBNkan. karena itu kami evaluasi," pungkasnya.
Sumber: jawapos
